27.3.10

PENAMBAHABAIKAN SOLAT ( Bahagian 2 )


PERKARA RUKUN DALAM SOLAT : Rukuk serta Tama'ninah


Sesudah selesai membaca surah pilihan, cuba tenangkan diri terlebih dahulu sebelum bergerak ke rukuk. Angkat takbir : “ Allahu Akbar “ terus bergerak ke rukuk. Dapatkan ketenangan terlebih dahulu dengan mengambil nafas sebentar (sekadar bacaan Subhanallah).



Bahagian kepala dan punggung hendaklah lurus,

kepala tidak mendongak dan tidak pula menunduk ke bawah tetapi tengah-tengah antara kedua keadaan tersebut.


Bila betul-betul confirm posisi rukuk atau tenang dalam rukuk (setidak-tidaknya ambillah nafas dulu), barulah kita baca ruku%2702 (sekurang-kurangnya 3 kali bacaan). Tenangkan diri terlebih dahulu di setiap peralihan rukun sebelum membaca tasbih atau zikir rukun berkenaan. Bacalah dengan tartil. Jangan baca secara kelam kabut. Tenangkan diri di setiap peralihan rukun.


Makna Doa tasbih ketika rukuk ialah: “Maha suci Allah yang Maha Agung dengan sifat kepujian-Nya.”

“Thuma’ninah” adalah salah satu rukun sembahyang. Apabila kita tidak mengerjakan rukun solat, maka hukumnya sembahyang kita jadi tidak sah. Solat tanpa “thuma’ninah” tidak akan diterima Allah Ta’ala.



Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam:


Apabila engkau hendak solat, sempurnakanlah wudhuk, kemudian mengadap kiblat lalu bertakbir. Kemudian bacalah dari ayat Al-Qur’an mana yang kamu dapat, kemudian rukuklah hingga engkau tenang dalam rukuk lalu bangkitlah dari rukuk (Iktidal) hingga kamu tegak lurus berdiri. Kemudian sujudlah hingga engkau tenang dalam sujud dan bangkitlah dari sujud sehingga engkau tenang dalam duduk antara dua sujud. Kemudian sujud lagi sehingga engkau tenang dalam sujud. Berbuatlah dengan cara yang demikian itu pada semua solatmu.”

(Hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim).



Perhatikan amaran ini, dari Abu Mas'ud Al-Badri Radhiyallahu 'anhu, bahwa ia berkata, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:


"Solat seseorang itu tidak sah,

sebelum ia meluruskan punggungnya baik ketika rukuk mahupun sujud".

(Hadis riwayat Imam Abu 'Awwanah dan Abu Dawud)



"Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bila rukuk,

baginda meluruskan dan membentangkan punggungnya sehingga bila air dituangkan di atas punggung baginda, air tersebut tidak akan bergerak."

(Hadis diriwayatkan oleh Imam Thabrani, Abdullah bin Ahmad dan ibnu Majah)



Melamakan rukuk, I’tidal, sujud dan duduk antara dua sujud


Perhatikan hadis ini. "Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menjadikan rukuk, berdiri setelah rukuk (i’tidal) dan sujudnya, juga duduk antara dua sujud hampir sama lamanya." (Hadis diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).




PERKARA RUKUN DALAM SOLAT : Iktidal serta Tama'ninah

Selepas rukuk bergerak bangun berdiri tegak disertai dengan mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu takbiratul ihram.


Hal ini berdasarkan keterangan beberapa hadis, di antaranya:

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu, ia berkata:


"Aku melihat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam apabila berdiri dalam solat mengangkat kedua tangannya sampai setentang kedua bahunya, hal itu dilakukan ketika bertakbir mahu rukuk dan ketika mengangkat kepalanya apabila bangun (bangkit) dari rukuk sambil mengucapkan i%27tidal (Hadis diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim dan Malik).



Pastikan iktidal kita benar-benar tegak berdiri sebelum menuju ke rukun sujud. Ini berdasarkan kepada sebuah hadis yang bermaksud:"Kemudian angkatlah kepalamu sampai engkau berdiri dengan tegak (sehingga tiap-tiap ruas tulang belakangmu kembali pada tempatnya)."


Dan baca tasbihnya : doaiktidal .



Kemudian Bacalah doaiktidal2 dengan tenang. Sertakan tumakninah ( berhenti sebentar ) ambil nafas dahulu, barulah bergerak ke rukun sujud. dapatkan ketenangan terlebih dahulu (ambil nafas). Jangan langsung hendak menerkam sujud



Doa tasbih ketika iktidal ialah: “Allah mendengar akan orang yang memuji-Nya.” Kemudian disambung pula dengan bacaan: “Ya Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji.”




PERKARA RUKUN DALAM SOLAT : Sujud serta Tama'ninah

Tatacara turun bersujud

Setelah i’tidal Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bertakbir dan turun bersujud. Sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam :

Tidaklah sempurna solat seseorang sampai ia mengucapkan ’Sami’ Allahu liman hamidah’ sampai tegak berdiri. Kemudian mengucapkan takbir,

lalu bersujud sampai ruas tulang belakangnya kembali sempuran.”

(HR Abu Daud & Hakim)

Dalam hadits riwayat Abu Ya’la dan Ibnu Khuzaimah disebutkan bahwa jika hendak sujud, Nabi
sallallahu alaihi wasallam mengucapkan takbir (dan Beliau sallallahu alaihi wasallam merenggangkan tangannya dari lambungnya), lalu bersujud.

Dalam riwayat Nasa’i dan Daruquthni disebutkan bahwa kadang Beliau
sallallahu alaihi wasallam mengangkat kedua tanganya bila hendak bersujud.


Turun Bersujud Dengan Mendahulukan Lutut atau Kedua Tangan ?


Hadith mendahulukan lutut:
"Aku melihat Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam ketika hendak sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya dan apabila bangkit mengangkat dua tangan sebelum kedua lututnya."

- Hadits dikeluarkan oleh Al Imam Abu Dawud, Tirmidzi An-Nasa'i, Ibnu Majah dan Ad-Daarimy


hadith mendahulukan tangan :

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam meletakkan kedua tangannya di atas tanah sebelum kedua lututnya. Beliaupun memerintahkan sahabatnya melakukan hal demikian "Apabila seseorang dari kalian hendak bersujud, hendaknya tidak melakukannya seperti duduknya unta. Tetapi hendaknya meletakkan tangannya sebelum meletakkan kedua lututnya.”

(HR Abu Daud dan Nasa’i).



Boleh dilakukan antara keduanya


Untuk makluman tambahan, tidak ada hadith yang sahih tentang turun sujud sama ada turun dengan mendahulukan tangan atau mendahulukan lutut. Oleh itu didapati para sahabat Nabi
sallallahu alaihi wasallam ada yang mendahulukan lutut dan ada yang mendahulukan tangan.
- Sumber : viewtopic.php?f=165&t=36409

Syeikh Torifi menyatakan bahawa ulama’ telah berbincang panjang mengenai masalah ini. Perkara ini mudah. Orang yang berat badannya kemungkinan akan memilih tangan dulu baru lutut, dan begitulah sebaliknya orang yang kurus akan menurunkan lututnya dahulu baru tangan. Tidak perlu pertikaikan oleh kerana hadith-hadith mengenai permasalahan tidak sampai kepada status sahih.



Kedudukan badan ketika sujud

Telah diriwayatkan bahawa semasa bersujud Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam melakukan :


1. meletakkan telapak tangannya, mengembangkannya

2. serta mengarahkannya ke arah kiblat

3. Beliau meletakkan kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya

4. dan terkadang sejajar dengan kedua telinganya

(1) HR Abu Daud dan Hakim serta dibenarkan olehnya serta disetujui oleh Zahabi.

(2) HR Ibnu Khuzaimah, Baihaqi dan Hakim serta dibenarkan olehnya dan setujui oleh Zahabi.

(3) HR Baihaqi dengan sanad yang sahih, Ibnu Abi Syaibah (1/82/2) dan Siraj dari jalur lain.

(4) HR Abu Daud dan Tirmidzi serta dibenarkan olehnya dan Ibnu Mulqin (27/2). Disebutkan dalam kitab Irwa’u al-Ghalil


Sujud dengan 7 anggota sujud


Semasa bersujud Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menekan kedua lututnya dan ujung kedua telapak kakinya. Menghadapkan ujung jarinya ke arah kiblat, merapatkan tumitnya dan menegakkan telapak kakinya. Inilah tujuh anggota yang dipergunakan Nabi SAW untuk bersujud, iaitu dua telapak tangan, dua lutut, dua kaki, dahi dan hidung. Rasulullah SAW menjadikan dua anggota terakhir (dahi dan hidung) menjadi satu dalam sujud.



Sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam :

"Kami diperintahkan untuk bersujud dengan menggunakan 7 anggota badan : Dua telapak tangan, dua lutut, ujung kedua telapak kaki, dan kami tidak boleh menyelak baju dan rambut).” (HR Bukhari, Muslim, Abu Uwanah dan Ibnu Hibban).

Rasulullah saw bersabda :

”Tidak sah solat seseorang yang hidungnya tidak menyentuh tanah sebagai mana halnya dahinya.” (HR Daruquthni, Thabrani dan Abu Na’im).

Sujudlah dengan benar, dahi dan hidung wajib menyentuh sejadah (tempat sujud), keadaan kaki dirapatkan dan jari-jemari kaki mengadap kiblat. Kedudukan tangan setentang dengan bahu atau anak telinga. Siku hendaklah diangkat dan jauhkan dari perut, jangan menempel di perut.


Beliau sallallahu alaihi wasallam memerintahkan melakukan hal itu dalam sabdanya ”Apabila engkau bersujud, letakkanlah tanganmu dan angkatlah kedua sikumu.”

(HR Muslim dan Abu Uwanah).

”Janganlah kamu membentangkan kedua lenganmu (seperti binatang). Tetapi tegakkanlah lengamu dan jauhkanlah dari lambungmu. Karena bila engkau melakukan seperti itu maka setiap anggota badan ikut bersujud denganmu.”

(HR Ibnu Khuzaimah dan Hakim)


Tama’ninah dalam sujud


Tenang dulu. Jangan langsung baca zikirnya. Ambil nafasnya terlebih dahulu. Pastikan cara duduk antara dua sujud, benar-benar berada di posisi yang tepat. Punggung duduk di atas kaki kiri dan kaki kanan ditegakkan.


Manakala jari-jemari kaki kanan mengadap ke arah kiblat. Barulah kita baca zikirnya dengan tartil sekurang- kurangnya 3 kali sambil menyelami makna zikirnya. Ambil nafas terlebih dahulu sebelum bergerak ke sujud selanjutnya.


Pastikan terlebih dahulu posisi sujud kita benar,

dan ketenangan sujud sudah kita perolehi, barulah kita

Baca zikir sujudnya doasujud sekurang-kurangnya 3 kali.



Makna Doa ketika sujud ialah:

“Maha suci Allah yang Maha Mulia dengan sifat kepujian-Nya”.



Kewajiban Thumuninah Dalam Sujud

Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam selalu memerintahkan agar menyempurnakan ruku dan sujud. Orang yang tidak melakukannya diperumpamakan seperti orang yang lapar. Ia memakan satu atau dua butir kurma yang tidak mengenyangkan sama sekali. Beliau SAW bersabda ”Orang yang demikian itu adalah pencuri yang paling buruk.”


Rasulullah
sallallahu alaihi wasallam bersabda ”Seorang hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah ketika ia sedang sujud maka perbanyaklah doa (dalam sujud).” (HR Muslim, Abu Uwanah dan Baihaqi).


HIDUNG DAN DAHI MENYENTUH TEMPAT SUJUD

Adalah satu kesalahan jika sujud, hidung dan dahi tidak tersentuh tempat sujud.


Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:

"Kami diperintahkan untuk sujud dengan tujuh anggota; kening (dan beliau mengisyaratkan dengan tangannya sampai ke hidungnya), dua tangan, dua lutut dan dua telapak kaki." (Hadis Muttafaqun Alaih).

Pastikan dahi dan hidung benar-benar menempel di tempat sujud. Jangan dahi sahaja.

Sabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam :

“Tidak sah solatnya orang yang tidak menyentuhkan hidungnya ke tanah (tempat sujud), sebagaimana ia menyentuhkan dahinya”. ( Hadis riwayat Imam Daraquthni dan Hakim )

KEDUDUKAN KAKI KETIKA SUJUD


Sepatutnya waktu sujud, tapak tangan hendaklah menekan ke lantai bersetentangan dengan bahu atau boleh juga bersetentangan dengan kedua anak telinga dan sikunya hendaklah diangkat.


Dari Anas bin Malik, dari Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:

" … dan jangan kamu menghamparkan kedua lenganmu (tangan) seperti anjing menghamparkan kakinya (sebagaimana anjing menghamparkan kaki depannya). "

(Hadis diriwayatkan oleh jama'ah kecuali An-Nasa’i)


"Rasulullah sallallahu alaihi wasallam mengangkat kedua lengannya dari lantai (tempat sujud) dan merenggangkannya dari badan sehingga warna putih ketiak baginda jelas kelihatan dari belakang" (Hadis diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim).


Sujud - Kaki


Keadaan kaki juga hendaklah diperhatikan. Ramai meremehkan kedudukan kaki ketika sujud. Adakalanya ditegakkan dan yang ada ala kadar sahaja.



Berkata Aisyah Radhiyallahu 'anha:

"Aku kehilangan Rasulullah sallallahu alaihi wasallam padahal beliau tadi tidur bersamaku, kemudian aku dapati beliau tengah sujud dengan merapatkan kedua tumit (kaki)nya (dan) menghadapkan hujung-hujung jari kakinya ke kiblat.”

(Hadis diriwayatkan oleh Imam Hakim dan Ibnu Huzaimah)



MEMANJANGKAN TASBIH/DO’A KETIKA SUJUD


Ini kerana ketika sujud, kita digalakkan berdo’a. Kesempatan berdo’a ketika sujud, adalah ruang berdo’a yang paling afdhal dan segera dimakbulkan Allah Subhanahuwa Ta’ala.



Diriwayatkan pula oleh Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda.


Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah do’a (ketika itu)”. Maka dengan itu hendaklah kita memperlamakan sujud sambil berdoa kepada Allah Ta’ala.



PERKARA RUKUN DALAM SOLAT : Duduk di antara dua sujud berserta tama’ninah.

Cara duduk antara dua sujud yang disebut juga cara duduk iftirasy ialah dengan duduk dengan meletakkan punggung pada kaki kiri dan kaki kanan ditegakkan Cara duduk tahyat awal sama sebagaimana duduk antara dua sujud.

Duduk antara dua sujud merupakan rukun pendek maka tidak wajar dilama lama kan.

Duduk antara dua sujud sama caranya dengan duduk semasa membaca tahhiyyat awal dan duduk istirahah.



Hal ini berdasar hadis: Dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anha berkata:


"Dan Nabi sallallahu alaihi wasallam ketika duduk antara dua sujud, beliau duduk di atas kaki beliau yang kiri dan menegakkan kaki yang kanan, beliau melarang dari duduknya syaitan." (Hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Ahmad)



Dari Rifa'ah bin Rafi' Radhiyallahu 'anhu,

bersabda Rasulullah sallallahu alaihi wasallam :


"Apabila engkau sujud maka tekankanlah (dahi dan hidung) dalam sujudmu lalu kalau bangun (duduk antara dua sujud) duduklah di atas pahamu (kaki) yang kiri." (Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu Dawud)


Tahyat%20awal



SUNAT SOLAT : Membaca bacaan duduk antara dua sujud

Setelah menyempurnakan duduk, ambil masa beberapa detik kemudian barulah baca tasbihnya :-

Dan bacalah dengan tenang.


Makna Doa tasbih ketika duduk antara dua sujud ialah:

“Ya Allah ampunilah daku, rahmatilah daku, kayakan daku, angkatlah darjatku, rezekikanlah aku, berilah aku hidayah, sihatkanlah aku dan maafkanlah aku.”



Waktu duduk antara dua sujud ini, telapak kaki kanan ditegakkan dan jarinya diarahkan ke kiblat:


Rasulullah menegakkan kaki kanannya (Hadis riwayat Imam Bukhari)

Menghadapkan jari-jemari kakinya ke kiblat (Hadis riwayat Imam An-Nasa’i)




SUNAT SOLAT : Duduk istirehah (sebelum ke rakaat seterusnya duduk sebentak )


Sebelum bangkit ke rakaat berikutnya, hendaklah kita tidak terus bangkit. Kita dikehendaki duduk istirehat sebentar (sekadar beberapa saat) sebelum bangkit.


Cara duduk isterehat sama seperti duduk antara dua sujud iaitu dengan duduk diatas telapak kaki kirinya dengan tegak sampai setiap ruas tulang punggungnya mapan.

( seperti duduk antara dua sujud juga )



Dari Malik bin Huwairits Radhiyallahu 'anhu bahwasanya dia melihat Rasulullah sallallahu alaihi wasallam solat, “ maka bila pada raka'at yang ganjil tidaklah beliau terus bangkit, beliau duduk terlebih dulu dengan lurus (sebelum bangkit ke raka’at seterusnya)." (Hadis riwayat Imam Bukhari, Abu Dawud dan Termidzi).


Kemudian Nabi sallallahu alaihi wasallam bangkit ke rakaat kedua dengan tangan bertumpu ke tanah. Demikian diriwayatkan Bukhari dan Syafi’i.


SUNAT AB’ADH – Duduk tahyat Awal


1. Duduk tahiyat awal terdapat hanya pada sembahyang yang jumlah raka'atnya lebih dari dua raka’at pada sembahyang wajib dan dilakukan pada raka'at yang kedua. Sedang duduk tahiyat akhir dilakukan pada raka'at yang terakhir. Masing-masing dilakukan setelah sujud yang kedua.


2. Cara duduk tahyat awal ialah dengan duduk iftirasy (duduk di atas telapak kaki kiri) sedangkan pada tahyat akhir duduknya tawaruk (duduk dengan kaki kiri dihamparkan ke samping kanan dan duduk di atas lantai, pada masing-masing posisi kaki kanan ditegakkan.


Tahyat%20awal

tahyat



PERKARA RUKUN DALAM SOLAT : Duduk ketika membaca tahiyyat akhir


1. Cara duduk ketika membaca tahiyyat akhir ialah dengan Kaki kiri dilunjurkan di bawah kaki kanan. Punggung duduk di lantai, kaki kanan tetap ditegakkan dengan jari-jemarinya di arahkan ke kiblat. Tangan kiri di atas peha kiri dan tangan kanan dikepalkan di atas peha kanan dengan jari telunjuk di arah ke kiblat


2. Duduk ketika membaca tahiyat akhir adalah jelas bahawa tahiyat akhir hendaklah dibaca ketika keadaan duduk, bukan berdiri. Dikehendaki duduk secara tawaruk iaitu duduk dengan menghulurkan kaki kiri ke kanan dan merapatkan punggung ke lantai. Keadaan ini berterusan ketika membaca selawat dan salam.



3. Dari Abi Humaid As-Sa'idiy tentang sifat sembahyang Rasulullah sallallahu alaihi wasallam dia berkata,


" Maka apabila Rasulullah sallallahu alaihi wasallam duduk dalam dua raka'at (tahyat awal) beliau duduk di atas kaki kirinya dan bila duduk dalam raka'at yang akhir (tahyat akhir) beliau majukan kaki kirinya dan duduk di tempat kedudukannya (lantai)."

(Hadis diriwayatkan oleh Abu Dawud)


tahyat%20akhir


MEMBACA BACAAN TAHYAT AWAL DAN AKHIR


SUNAT AB’ ADH - Membaca bacaan tahyat Awal

RUKUN SOLAT - Membaca bacaan Tahyat Akhir


Dinamakan tahiyyat (penghormatan) atau tasyahud (penyaksian) kerana bacaan yang dilafazkan terdiri daripada keduanya. Berikut adalah bacaan bersama bahagian tahiyat. Bacaan tersebut hendaklah disambung dengan bacaan selawat kepada Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam




Sebutan dan makna tahiyyat


Perkara


Sebutan

Makna

Penghormatan dan kesejahteraan


At-tahiyyatul mubarakatus solawatut toyyibatu lulillah

Segala kehormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah milik Allah


As-salamu 'alaika ayyuhannabiyu warahmatullahi wabarakatuh

Semoga keselamatan bersama engkau wahai Nabi, dan juga rahmat Allah dan barakahnya


As-salamu 'alaina wa 'ala 'ibadillahis solihin

Semoga keselamatan menyertai kami dan sekalian hamba-hamba Allah yang saleh.

Penyaksian (Syahadah)


Asyhadu anl laa ilaaha ilallah

Aku bersumpah/bersaksi bahawa tiada tuhan (atau sembahan) selain Allah


Wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah

Dan aku bersumpah/bersaksi bahawa Muhammad pesuruh Allah




Selawat keatas nabi dalam tahiyyat akhir



Perkara


Sebutan

Makna

Selawat kepada nabi
Muhammad dan keluarga


Allahumma salli 'ala Muhammad

Ya Allah, berikanlah selawat kepada Muhammad


Wa'ala aali Muhammad

Dan kepada keluarga Muhammad


Kama solaita 'ala Ibrahim

Sebagaimana Engkau memberikan selawat kepada Ibrahim


Wa'ala aali Ibrahim

Dan kepada keluarga Ibrahim

Keberkatan kepada nabi
Muhammad dan keluarga


Wa baarik 'ala Muhammad

Ya Dan Engkau berikanlah keberkatan kepada Muhammad


Wa'ala aali Muhammad

Dan kepada keluarga Muhammad


Kama barakta 'ala Ibrahim

Sebagaimana Engkau memberikan keberkatan kepada Ibrahim


Wa'ala aali Ibrahim fil 'alamin

Dan kepada keluarga Ibrahim dalam dunia ini

Penutup
(Pujian bagi Allah)


Innaka hamiidum majiid

Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Tinggi





PERKARA RUKUN DALAM SOLAT : Mengucap salam yang pertama


PERKARA SUNAT DALAM SOLAT : Mengucap salam yang kedua


1. Ucapan atau lafaz salam adalah sebahagian daripada rukun solat.


2. Sekurang-kurangnya, lafaz salam itu ialah assalamualaikum السلام عليكم"- "sejahtera kepada kamu semua") tetapi untuk lebih sempurna, ucapannya ialah assalamualaikum warahmatullah (السلام علبكم ورحمة الله - "sejahtera kepada kamu semua dan semoga dirahmati Tuhan").


3. Adalah disunatkan untuk memberi salam sebanyak dua kali dan sunat juga untuk menoleh ke kanan dahulu bagi salam yang pertama dan ke kiri bagi salam yang kedua. Turut disunatkan juga kedua-dua salam itu tidak disekalikan iaitu ada pengasingan antara kedua-duanya.



RUKUN SOLAT : Tertib


Tertib adalah rukun yang merangkumi keseluruhan rukun solat iaitu memastikan segala perlakuan rukun berada pada turutan yang betul satu demi satu dan yang dahulu didahului serta yang kemudian, dilakukan kemudian.


Tiada ulasan: